A. Pengertian Teori Gestalt
Istilah ‘Gestalt’ sendiri merupakan istilah
bahasa Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain. Arti
Gestalt bisa bermacam-macam sekali, yaitu ‘form’, ‘shape’ (dalam bahasa
Inggris) atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. Karena adanya
kesimpangsiuran dalam penerjemahannya, akhirnya para sarjana di seluruh dunia
sepakat untuk menggunakan istilah ‘Gestalt’ tanpa menerjemahkan kedalam bahasa
lain.
Teori belajar Gestalt (Gestalt Theory) ini
lahir di Jerman tahun 1912 dipelopori dan dikembangkan oleh Max Wertheimer
(1880 – 1943) yang meneliti tentang pengamatan dan problem solving, dari pengamatannya
ia menyesalkan penggunaan metode menghafal di sekolah, dan menghendaki agar
murid belajar dengan pengertian bukan hafalan akademis.
Aliran Gestalt muncul di Jerman sebagai
kritik terhadap strukturalisme Wundt. Pandangan Gestalt menolak analisis dan
penguraian jiwa ke dalam elemen-elemen yang lebih kecil karena dengan demikian,
makna dari jiwa itu sendiri berubah sebab bentuk kesatuannya juga hilang.
Gestalt adalah sebuah teori yang
menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponep sensasi
yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt
beroposisi terhadap teori struktualisme. Teori gestalt cenderung berupaya
mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.
B. Tokoh-tokoh Aliran Gestalt
1. Max Wertheimer (1880-1943)
Konsep pentingnya : phi phenomenon
(bergeraknya obyek statis menjadi rangkaian gerakan yang dinamis setelah
dimunculkan dalam waktu singkat dan dengan demikian memungkinkan manusia
melakukan interpretasi).
Dengan konsep ini, Wertheimer menunjuk
pada proses interpretasi dari sensasi obyektif yang kita terima. Proses ini
terjadi di otak dan sama sekali bukan proses fisik, tetapi proses mental.
2. Kurt Lewin (1890-1947)
Konsep utama Lewin adalah Life Space,
yaitu lapangan psikologis tempat individu berada dan bergerak. Lapangan
psikologis ini terdiri dari fakta dan obyek psikologis yang bermakna dan
menentukan perilaku individu. Tugas utama psikologi adalah meramalkan perilaku
individu berdasarkan semua fakta psikologis yang eksis dalam lapangan
psikologisnya pada waktu tertentu. Life space terbagi atas bagian-bagian
memiliki batas-batas.
Dalam lapangan psikologis ini juga
terjadi daya (forces) yang menarik dan mendorong individu mendekati dan
menjauhi tujuan. Apabila terjadi ketidakseimbangan (disequilibrium), maka
terjadi ketegangan (tension). Perilaku individu akan segera tertuju untuk
meredakan ketegangan ini dan mengembalikan keseimbangan.
C. Prinsip-prinsip Teori Gestalt
1) Manusia bereaksi dengan lingkungannya secara
keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga
secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya
2) Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
3) Manusia berkembang sebagai keseluruhan sejak dari
kecil sampai dewasa, lengkap dengan segala aspek-aspeknya.
4) Belajar adalah perkembangan kearah diferensiasi ynag
lebih luas.
5) Belajar hanya berhasil, apabila tercapai kematangan
untuk memperoleh insight.
6) Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk
belajar, motivasi memberi dorongan yang mengerakan seluruh organisme.
7) Belajar akan berhasil kalau ada tujuan
8) Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu
aktif, bukan ibarat suatu bejana yang diisi.
D. Aplikasi Teori Gestalt
Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran
antara lain:
1)
Pengalaman
tilikan; bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam
proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu
kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa.
2)
Pembelajaran
yang bermakna (meaningful learning), kebermaknaan
unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses
pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu
yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah,
khususnya dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternatif pemecahannya.
Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas
dan logis dengan proses kehidupannya.
3)
Perilaku
bertujuan (pusposive behavior), bahwa perilaku terarah pada
tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi
ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran
akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya.
Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas
pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
4)
Prinsip
ruang hidup (life space), bahwa perilaku individu memiliki
keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi
yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi
lingkungan kehidupan peserta didik.
5)
Transfer
dalam Belajar, yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran
tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer belajar
terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi
dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi
lain dalam tata-susunan yang tepat.
E. Kelebihan dan Kekurangan
Adapun kelebihan dan kekurangan teori
gestalt yaitu : (Manurung, 2010)
Kelebihan : Teori ini lebih melihat manusia sebagai seorang individu yang memiliki keunikan, dimana mereka harus berhubungan dengan lingkungan yang ada disekitar mereka. Dengan teori Gestalt yang lebih menekankan akan pentingnya pengertian dalam mempelajari sesuatu, maka akan lebih berhasil dalam mencapai kematangan dalam proses belajar.
Kelebihan : Teori ini lebih melihat manusia sebagai seorang individu yang memiliki keunikan, dimana mereka harus berhubungan dengan lingkungan yang ada disekitar mereka. Dengan teori Gestalt yang lebih menekankan akan pentingnya pengertian dalam mempelajari sesuatu, maka akan lebih berhasil dalam mencapai kematangan dalam proses belajar.
Kekurangan: Karena menurut Gestalt
sesuatu yang dipelajari dimulai dari keseluruhan, maka dikawatirkan akan
menimbulkan kesulitan dalam proses belajar, sebab beban yang harus ditanggung
sangatlah banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar