1.
Pengertian
kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan
dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan
sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut.
Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk
sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa.
Kegiatan
ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun
di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri.
Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan
mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai.
Pengertian
ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002:291) yaitu:”suatu
kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan
dan pembinaan siswa”. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam
pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan
kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai
dengan bakat serta minat mereka. Menurut Rusli Lutan (1986:72) ekstrakurikuler
adalah:
Program
ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan
pada pemenuhan kebutuhan anak didik. Antara kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler sesungguhnya tidak dapat dipisahkan, bahkan kegiatan
ekstrakurikuler perpanjangan pelengkap atau penguat kegiatan intrakurikuler
untuk menyalurkan bakat atau pendorong perkembangan potensi anak didik mencapai
tarap maksimum.
Sehubungan
dengan penjelasan tersebut, dapat penulis kemukakan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar
menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa baik diluar jam pelajaran wajib
serta kegiatannya dilakukan di dalam dan di luar sekolah.
2. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler
Dalam
setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek tujuan. Kerena
suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka kegiatan itu akan
sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu memiliki tujuan
tertentu. Mengenai tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelasken oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 2) sebagai berikut:
a. Kegiatan
ekstrakurikuler bertujuan agar:siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan
mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat,
serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang:
1)
beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2)
berbudi pekerti
luhur
3)
memiliki
pengetahuan dan keterampilan
4)
sehat rohani
dan jasmani
5)
berkepribadian
yang mentap dan mandiri
6)
memilki rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
b. siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan
pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan
keadaan lingkungan.
Dari
penjelasan diatas pada hakeketnya tujuan kegiatan ekstrakurikuler yang ingin
dicapai adalah untuk kepentingan siswa. Dengan kata lain, kegiatan
ektrakurikuler memiliki nilai-nilai pendidikan bagi siswa dalam upaya pembinaan
manusia seutuhnya.
3.
Jenis-jenis
kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan
ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya, karena banyak hal yang memang
berkaitan dengan kegiatan siswa selain dari kegiatan inti. Dengan beberapa
kegiatan ekstrakurikuler yang ada, siswa dapat memilih kegiatan yang sesuai
dengan kemampuan dan minat masing-masing. Beberapa jenis kegiatan
ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah dijelaskan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 3) sebagai berikut.
a. Pendidikan
kepramukaan
b.
Pasukan
Pengibar Bendera (PASKIBRA)
c. Palang Merah
Remaja (PMR)
d.
Pasukan Keaman
Sekolah (PKS)
e. Gema Pencinta
Alam
f. Filateli
g.
Koperasi
Sekolah
h. Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS)
i.
Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR)
j.
Olahraga
k.
Kesenian.
Kegiatan
ekstrakurikuler tersebut berbeda-beda sifatnya, ada yang bersifat sesaat dan
ada pula yang berkelanjutan. Kegiatan yang bersifat sesaat seperti karyawisata
dan bakti sosial, itu hanya dilakukan pada waktu sesaat dan alokasi waktu yang
terbatas sesuai dengan kebutuhan, sedangkan yang sifatnya berkelanjutan
maksudnya kegiatan tersebut tidak hanya untuk hari itu saja, melainkan kegiatan
tersebut telah diprogramkan sedemikian rupa sehingga dapat diikuti terus sampai
selesai kegiatan sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar